Penulis : Chairil Anwar
Penulis adalah Profesor / Guru Besar dalam bidang kimia yang menekuni bidang Kimia Organik di Departemen Kimia FMIPA UGM.
Isu plastik kembali mengemuka ketika seekor paus sperma sepanjang 9,5 meter di perairan pulau Kapota, Kabupaten Wakatobi, Sultra, ditemukan mati pada pertengahan Nopember 2018. Yang memilukan karena di dalam perut paus ada 5,9 kg sampah plastik yang terdiri dari ribuan tali rafia, ratusan gelas plastik, hingga sandal jepit, dan sampah plastik lainnya. Ternyata Indonesia, merupakan penyumbang sampah plastik no 2 di dunia yang dibuang ke laut. Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/ tahun. Sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Kantong plastik yang terbuang ke lingkungan (daratan) sekitar 10 miliar lembar per tahun atau 85.000 ton kantong plastik.