Penulis : Suherman.
Penulis lahir di Pemalang pada 16 September 1980. Menamatkan pendidikan SD hingga SMA di Pemalang-Jawa Tengah sampai tahun 1999 dan menempuh S.1 nya di Universitas Gadjah Mada. Sejak 2006, tercatat sebagai dosen di Departemen Kimia FMIPA UGM dengan minat penelitian dan pengajaran di bidang lingkungan (analisis, remediasi, toksikologi dan kebijakan/pengelolaan lingkungan). Email : suherman.mipa[at]ugm.ac.id.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan anugrah Piala Adipura kepada 146 kabupaten/kota di seluruh Indonesia pada Senin, 14 Januari 2019 lalu. Penghargaan Adipura ini meliputi 1 Adipura Kencana, 119 Adipura, 10 Sertifikat Adipura, 5 Plakat Adipura dan 11 penghargaan untuk kinerja pengurangan sampah bagi kabupaten/kota. Penghargaan yang langsung diberikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla tersebut terasa istimewa mengingat piala tahun ini diberikan sebagai apresiasi untuk kinerja pemerintah daerah dan kota sepanjang tahun 2018 dengan jumlah lebih dari seratus kota di Indonesia yang mendapatkan penghargaan.
Indikator
Piala Adipura pertama kali dicetuskan di masa orde baru tahun 1986 dengan maksud untuk mendorong pemerintah kabupaten/kota dalam menciptakan lingkungan kota yang bersih dan teduh. Sempat terhenti selama empat tahun di masa reformasi (1998), tahun 2002 penghargaan Adipura kembali diberikan dengan seremoni-nya di Denpasar-Bali saat itu dan berlanjut hingga sekarang. Peserta program Adipura sendiri dibedakan menjadi empat kelompok berdasarkan jumlah penduduk kawasan yaitu: kota metropolitan (penduduk > 1 juta jiwa), kota besar (penduduk 500.001-1.000.000 jiwa), kota sedang (penduduk 100.001-500.000 jiwa) dan kota kecil (penduduk sampai 100.000 jiwa). Tahun 2018 ini, ada 369 kabupaten/kota yang dinilai dan dievaluasi dari 514 total kabupaten/kota di seluruh Indonesia (sekitar 72% partisipasi). Piala Adipura merupakan salah satu indikator kinerja pemerintah kabupaten/kota dalam pengelolaan lingkungan mengingat 2 kriteria pokok yang diperhatikan dalam penilaian adalah kondisi fisik lingkungan perkotaan dalam hal kebersihan dan keteduhan, serta pengelolaan lingkungan perkotaan (non fisik) yang meliputi institusi, manajemen dan daya tanggap.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ibu Siti Nurbaya Bakar menyampaikan bahwa semakin tahun penghargaan Adipura akan semakin ketat terutama fokusnya pada pengurangan dan pengelolaan sampah kota. Seperti diketahui bahwa Indonesia diperkirakan memproduksi sekitar 66,5 juta ton sampah per tahun (KLHK, 2018) dan 3,2 juta ton diantaranya merupakan sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik dan menempatkan Indonesia menjadi 2 besar (setelah China) yang paling banyak membuag sampah plastik ke laut berdasarkan laporan dari Ocean Conservancy (2017) yang merupakan lembaga non-profit dari Amerika.
Political will
Tahun 2018 dan 2019 merupakan tahun politik. Setelah tahun lalu ada 171 daerah yang melakukan pilkada serentak, maka tahun ini kita akan menghadapi hajatan besar demokrasi lainnya yaitu pilihan serentak Legislatif (pusat dan daerah) dan pilihan paket Presiden dan Wakil Presiden untuk masa bakti 2019-2024. Sebagai warga negara yang concern akan masa depan lingkungan, kita berharap para calon pemimpin Indonesia (baik eksekutif dan legislatif) yang sedang berkontestasi dalam pemilu tersebut, jika terpilih nantinya dapat memberikan perhatian lebih (political will) terkait kebijakan di bidang lingkungan dalam wujud produk peraturan dan perundangan (legislatif) serta program kerja yang riil (eksekutif) yang melindungi masa depan kelestarian dan kualitas lingkungan hidup. Sebagaimana kita berharap bahwa Piala Adipura tidak hanya menjadi bukti implementasi formal dari UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, namun juga menjadi spirit kesadaran dan kepedulian dari masyarakat serta pimpinan daerah berkaitan dengan pengelolaan lingkungan secara menyeluruh; yang pada akhirnya diwujudkan dari lingkungan perkotaan yang bersih, tertata, asri dan sehat yang mendukung aktivitas keseharian masyarakat. Jika spirit kepedulian lingkungan ini terwujud, maka itulah kesuksesan dari pemberian Piala Adipura yang senantiasa dirindukan setiap tahunnya. Semoga!