Tim pengabdian masyarakat dari Lab. Kimia Fisika, Departemen Kimia FMIPA UGM, yang dipimpin oleh Dr.rer.nat. Niko Prasetyo, S.Si., M.Sc., berhasil mengimplementasikan program ekstraksi minyak maggot di Desa Gentan, Sukoharjo. Kunjungan tim pada hari Sabtu 10 Agustus 2024 bertujuan untuk mengevaluasi program hibah PkM Desa Binaan dan memastikan kelancaran proses produksi.
Desa Gentan, yang telah menjadi mitra UGM dalam pengelolaan sampah, kini telah berhasil memanfaatkan maggot untuk mengolah sampah organik. Proses ekstraksi minyak maggot yang dikembangkan menggunakan metode kempa ini dinilai efektif dan berpotensi besar untuk meningkatkan perekonomian desa.
Hermetia illucens (Linnaeus) atau yang lebih dikenal dengan sebutan maggot atau black soldier fly (BSF) merupakan salah satu serangga asal Benua Amerika yang telah dikembangkan sebagai teknologi biokonversi limbah organik menjadi produk pupuk kompos. Pemanfaatan tersebut makin populer karena serangga ini bukan hama sehingga relatif aman jika ditinjau dari segi kesehatan manusia. Larva (maggot) BSF banyak digunakan sebagai pakan ternak karena kandungan nutrisi yang baik antara lain protein 44,26%, lemak 29,65%, dan beberapa mineral Mn, Zn, Cu, P, Ca, Mg, Na, dan K. Selain protein dan lemak, maggot BSF mengandung pula komponen biologis aktif yang bersifat antioksidan, antimikroba, dan modulator kekebalan pada hewan. Minyak maggot BSF, terutama asam laurat, menunjukkan aktivitas antibakteri. Melalui proses pengolahan yang tepat, maggot dapat menghasilkan minyak yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Minyak maggot ini memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan biofuel, kosmetik, atau bahkan makanan ternak.
Program ini sejalan dengan beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), antara lain: SDGs 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab: Dengan mengolah sampah organik menjadi produk yang bernilai tambah, program ini mendorong ekonomi sirkular dan mengurangi limbah; SDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi: Pengembangan usaha ekstraksi minyak maggot berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat; dan SDGs 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur: Pengembangan teknologi ekstraksi minyak maggot merupakan bentuk inovasi yang dapat mendorong pertumbuhan industri berbasis sumber daya lokal.
Kepala Desa Gentan, Ibu Uke Fransiska, SH, menyambut positif program ini. “Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari UGM. Program ini tidak hanya membantu kami dalam mengatasi masalah sampah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” ujarnya.