Link berita : https://www.merdeka.com/cek-fakta/cek-fakta-motor-terbakar-karena-disemprot-disinfektan-ini-penjelasannya.html
Merdeka.com – Sebuah video saat motor terbakar ketika disemprotkan cairan disinfektan beredar di media sosial Facebook dan Instagram. Salah satunya akun Facebook Ndha yang mengunggah video tersebut pada 3 Juni 2020. Dalam video terlihat sebuah sepeda motor melintas di antara petugas. Kemudian salah satu petugas menyemprotkan disinfektan ke arah sepeda motor tersebut. Alhasil sepeda motor langsung terbakar.
Menurut penelusuran merdeka.com, kejadian tersebut berada di India. Dalam artikel Tempo.co berjudul “[Fakta atau Hoaks] Benarkah Disinfektan Dapat Picu Kebakaran Jika Disemprotkan pada Motor yang Menyala?” pada 8 Juni 2020, dijelaskan bahwa kejadian pada Mei 2020.
Untuk memverifikasi klaim dari video tersebut, Tim CekFakta Tempo mengambil gambar tangkapan layar video tersebut, yakni saat motor tebakar, dan menelusurinya dengan reverse image tool Google. Hasilnya, video tersebut pernah dimuat di situs stok video Newsflare pada 30 Mei 2020.
Menurut laporan Newsflare, peristiwa terbakarnya motor dalam video itu terjadi di India barat. Motor tersebut terbakar setelah petugas keamanan menyemprotkan sanitizer untuk mendisinfeksinya. Hal ini dilakukan dalam rangka memerangi penyebaran virus Corona Covid-19.
Newsflare menjelaskan bahwa video itu merupakan video CCTV dari Arvind Textile Mill di Ahmedabad, Gujarat, India Barat. Pria dalam video tersebut merupakan seorang karyawan yang akan melapor untuk bekerja. Begitu dia masuk, dua petugas keamanan menyemprotkan sanitizer pada motornya dari kedua sisi.
Karena cairan disinfektan tersebut mudah terbakar, motor itu pun terbakar. Tak lama kemudian, seorang pria menyiramkan air dari sebuah ember ke kobaran api tersebut. Sumber internal perusahaan itu mengatakan pengendara tersebut lolos dengan luka bakar ringan, tapi motornya rusak parah.
Kemudian dalam artikel kompas.com berjudul “Viral, Video Motor Terbakar karena Disemprot Disinfektan, Bagaimana Bisa?” pada 3 Juni 2020, dijelaskan bahaya penyemprotan disinfektan ke kendaraan.
Ahli Kimia UGM Chairil Anwar menjelaskan penyemprotan disinfektan yang menyebabkan motor tersebut terbakar dapat terjadi karena sejumlah hal. “Pertama, disinfektan terbakar karena ada pelarut alkohol dan pelarut lain yang mudah terbakar,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/6/2020).
Menurutnya penyemprotan disinfektan terhadap motor tidak tepat. Hal itu karena dari motor dalam kondisi panas kadang-kadang muncul percikan api. “Kemungkinan (sumber api, Red) itu dari busi,” kata Anwar.
Selain motor, imbuhnya mobil juga tidak perlu disemprot disinfektan. “Kalau mobil cukup dengan mengelap pegangan pintu dengan kain yang diberi disinfektan. Sementara pada motor yang dilap stang-nya,” imbuhnya.
Bahaya menyemprot pada kendaraan
Dilansir Kompas.com, Rabu (1/4/2020), penggunaan cairan disinfektan tidak disarankan untuk seluruh permukaan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat. Menurut dokter RS Al-Huda Banyuwangi, Febrina Sugianto, pada dasarnya penyemprotan disinfektan di kendaraan perlu, tapi hanya pada bagian yang sering dipegang saja. Bagian itu seperti gagang pintu. Tapi tidak perlu sampai menyemprot ke udara apalagi ke bagian luar mobil. Hal itu berbahaya.
Menurut Owner 28 Autodetailing Bintaro, Adhimasya Trinanda, segala cairan yang mengenai bodi mobil pasti akan menimbulkan waterspot (jamur).
“Simpelnya, jika kita semprotkan air keran ke bagian mobil dan tidak langsung dilap pasti akan menimbulkan waterspot, apalagi menyemprotkan cairan disinfektan yang bersifat korosif ke bahan metal,” ujarnya seperti dilansir Kompas.com, Senin (30/3/2020). Pada bagian interior pun juga tidak boleh sembarangan disemprot disinfektan. Terutama yang berbahan leather atau kulit. Kursi berbahan kulit tidak boleh terkena alkohol.
Video motor terbakar karena disemprot disinfektan adalah benar. Ada bahaya jika motor disemprot disinfektan secara langsung. Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. [noe]