Link berita : https://kabarkampus.com/2019/07/mahasiswa-ugm-rancang-alat-pemisah-sampah-otomatis/
Sampah, masih menjadi masalah di kota-kota besar di Indonesia. Salah satunya adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah. Kondisi tersebut, mendorong mahasiswa Universitas Gadjah mada (UGM) untuk mengembangkan inovasi berupa alat pemisah sampah otomatis. Mereka menamakannya dengan Gemilpah. Para mahasiswa ini adalah Faiz, Miftakhur Rozaqi, Ma’ruf Hasan dan Isfan Chairuman Nasution. Ketiganya merupakan mahasiswa Fakultas MIPA yang diketuai Faiz Miftakhur Rozaqi.
“Ide awal pembuatan alat ini karena melihat belum banyak masyarakat yang melakukan pemilahan sampah dan kebanyakan hanya menumpuk jadi satu di tempat pembuangan akhir,” jelas Isfan dalam keterangan persnya, Selasa, Selasa (09/07/2019). Isfan menjelaskan, sampah yang bercampur akan menimbulkan berbagai dampak negatif. Mulai dari penularan berbagai macam penyakit, penurunan kesuburan tanah, pencemaran lingkungan, dan lainnya. Sehingga perlu untuk membuat tempat sampah yang bisa memisahkan sampah sesuai jenisnya secara otomatis.
“Gemilpah ini dilengkapi dengan image processing yang akan membantu proses pengelompokan sampah secara spesifik,” tuturnya. Image processsing ini, lanjut Isfan akan bekerja dalam pemilahan sampah. Ia akan bekerja dengan mengenali jenis-jenis sampah berdasarkan pola-pola gambar yang telah dihimpun komputer. Pola gambar akan diterjemahkan kedalam data alogaritma, lalu memerintahkan untuk melakukan tindakan pemilahan sampah. Prototipe pemilah sampah otomatis ini memiliki ukuran 60x60x50 cm. Dalam satu wadah terdapat tiga tempat sampah berdasarkan jenis sampah, yakni botol, gelas, serta peralatan makan seperti sendok, garpu, dan pisau.
Cara kerja alat ini tambah Faiz dimulai ketika sampah masuk kamera akan langsung mengidentifikasi jenis sampah seusai pola gambar. Selanjutnya, dilakukan penerjemahan di bagian image processing dan memprosesnya kemudian memberikan respons untuk membuka salah satu jenis tutup sampah.
“Jadi, komputer akan mendeteksi termasuk jenis sampah mana yang masuk, apakah botol, gelas, atau peralatan makan. Lalu, tutup gemilpah akan membuka sesuai jenis sampahnya,” terangnya. Tempat sampah dibuat terhubung dengan plastik pelapis di bagian bawah sehingga memudahkan penyaluran ke tempat-tempat pengolahan. Dengan metode ini sampah bisa dikemas sesuai tujuan pengolahannya nantinya.
“Penggunaan satu wadah ini dapat menghemat tempat, memudahkan masyarakat dalam membuang dan memilah sampah sekaligus memaksimalkan proses pengelolaan sampah,”pungkasnya. Pengembangan inovasi ini di bawah bimbingan Drs. Iqmal Tahir, M.Si. Mereka mendapatkan dana hibah dari Kemenristek Dikti melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta (PKM-KC).[]