HAI-Online.com – Merasa prihatin dengan banyaknya jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan, lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat inovasi pengembangan komposit beton dengan memanfaatkan jenis limbah satu ini. Dilansir dari laman resmi UGM, inovasi yang dikembangkan oleh mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ini dibuat dari lelehan sampah plastik dengan campuran pasir.
“Kami terpikir membuat komposit beton sebagai upaya mengurangi limbah plastik yang dapat langsung diaplikasikan kepada masyarakat. Komposit beton ini dibuat dari lelehan plastik yang dicampur dengan pasir,” ujar salah satu pembuat inovasi tersebut, Putra Makmur Boangmanalu.
Mahasiswa jurusan Kimia ini menjelaskan, diperlukan biji botol plastik jenis polietilen tereftalat (PET) untuk memperoleh komposit beton sesuai keinginan mereka. Limbah plastik yang terkumpul kemudian dicacah menggunakan mesin pencacah plastik, sebelum akhirnya dipanaskan dengan suhu mencapai 410 hingga 580 derajat Celcius selama 30 menit. Setelah itu, lelehan plastik dicampur dengan pasir elod, dicetak dengan ukuran 5cm x 5cm x 5cm, dan menjalani masa pengeringan selama tujuh hari. Diklaim lebih kuat dari produk sejenis di pasaran, produk komposit beton buatan mereka memiliki kuat tekan lebih tinggi dibandingkan produk sejenis di pasaran, yaitu sebesar 15,52 MPa, dengan masa pengeringan yang jauh lebih cepat 21 hari.
“Komposit beton plastik ini lebih kuat daripada beton yang biasanya digunakan,” terang Putra menambahkan. Telah diaplikasikan saat menjalankan program KKN, komposit beton ciptaan mahasiswa UGM ini berhasil menghantarkan kelimanya menyabet medali emas pada ajang Internasional 2nd World Innovation Technology Expo (WINTEX) 2019 di Jakarta.
Widih, keren abis nih! Kalian jangan mau kalah untuk membuat inovasi serupa ya sob.