Link berita : https://www.suaramerdeka.com/kesehatan/baca/194927/senyawa-antikanker-dari-reaksi-terinduksi-cahaya
KANKER merupakan menjadi persoalan kesehatan seluruh dunia yang menyebabkan 9,6 juta kematian di tahun 2019. Kemoterapi, salah satu metode yang sering digunakan dalam terapi kanker tetapi ada kalanya justru mendapatkan resistensi dari sel kanker itu sendiri. Karena itu perlu terobosan baru dalam sistem pengobatannya. Mahasiswa Departemen Kimia Fakultas MIPA UGM berupaya melakukan penelitian guna menemukan pengobatan baru kanker dengan mengkaji lebih dalam pengembangan metode sintesis 3-benzilidenisoindolinon.
“Senyawa turunan isoindolinon yakni 3-benzilidenisoindolinon merupakan senyawa obat dengan aktivitas tinggi seperti antikanker, antibakteri dan antihipertensi. Karenanya kami berusaha meneliti lebih dalam,” ungkap Ifadatin Nida Dewi Anatasya Hapsari. Ia bersama Dewi Anatasya Hapsari dan Early Zahwa Alharissa melakukan sintesis 3-benzilidenisoindolinon dimulai dari pembentukan prekursornya yakni 3-benzilidenftalida. Selanjutnya, prekursor direaksikan dengan bahan lainnya dengan bantuan katalis menggunakan metode reaksi one-pot yang terinduksi cahaya.
Menurutnya, reaksi one-pot efektif dan sangat sesuai dengan prinsip Green Chemistry karena berupa mekanisme reaksi yang setahap menggabungkan dua macam reaksi yakni reaksi adisi nukleofilik dan beta eliminasi. fektivitas reaksi one-pot dapat dilihat dari rendemen atau persen hasil produk 3-benzilidenisoindolin sebesar 72 persen. Nilai ini tergolong tinggi karena metode yang ditawarkan telah mempersingkat tahapan reaksi yang membuat hasil samping dapat diminimalkan sehingga produk akhir dapat lebih tinggi persentasenya.
Selain itu, reaksi sintesis 3-benzilidenisoindolinon dengan metode one-pot terinduksi cahaya juga menggunakan katalis yang bersifat ramah lingkungan, bahan baku yang sederhana dan mudah didapat serta kondisi reaksi yang tidak ekstrim. Hal tersebut merupakan nilai lebih dari metode pengembangan sintesis yang menjadi keunggulan dibandingkan reaksi serupa yang telah dilakukan peneliti sebelumnya.
Early menambahkan reaksi one-pot terinduksi cahaya sangat berpotensi dikembangkan di Indonesia yang memiliki intensitas cahaya matahari relatif tetap sepanjang tahun. Adanya pengembangan reaksi ini diharapkan reaksi sintesis senyawa antikanker mudah diaplikasikan khsususnya di Indonesia. Mereka melakukan penelitian dengan pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Ketiganya melakukan sintesis 3-benzilidenisoindolinon melalui reaksi one-pot terinduksi cahaya dan menguji aktivitas biologisnya (antikanker) melalui MTT assay terhadap sel kanker payudara T47D. Pengembangan metode sintesis 3-benzilidenisoindolinon akan semakin memudahkan dalam sintesis senyawa-senyawa antikanker yang berfungsi sebagai obat antikanker dan diharapkan lebih efektif dibandingkan bentuk kemoterapi konvensional sebelumnya.