Link berita : https://news.okezone.com/read/2020/02/01/65/2161887/hebat-ugm-kembangkan-alat-untuk-ubah-limbah-batik-jadi-air-bening
SLEMAN – Fakultas MIPA Universitas Gajah Mada berhasil mengembangkan alat pengolahan limbah batik. Air keruh yang berasal dari limbah batik, mampu diubah menjadi air bening. Hebatnya, kadar air tersebut memenuhi ambang baku normal. Ini berkat kerja sama peneliti Departemen Kimia FMIPA UGM, Dr Roto, bersama Dr Fean D Sarian dari Kochi University Technology Jepang dan Dr Ahmad Kusumaatmaja.
“Pengolahan limbah batik selama ini yang dilakukan hanya menyaring padatan saja, sedangkan zat kimia dan zat warna tidak terproses masuk ke tanah. Padahal zat itu kalau tak terproses dan masuk ke sumur bisa membahayakan kesehatan masyarakat,” kata Noto di Sleman seperti dikutip KR Jogja, Sabtu (1/2/2020).
Tidak hanya menyaring, alat bernama Electro-DE ini dapat menghasilkan air dengan standarisasi sesuai ambang batas. Alhasil, air limbah tersebut bisa kembali digunakan untuk proses pembuatan kain batik selanjutnya.
“Alat ini sudah digunakan oleh perajin batik di Gulurejo Lendah Kulon Progo. Alat kami buat portable dengan dimensi 40x50x60 cm dengan daya listrik 500 watt dengan harapan mudah dipindahkan dan tidak menyulitkan para perajin batik,” tuturnya.
Mesin ini diklaim mampu menampung 50 liter limbah cair dengan konsentrasi zat warna 100 miligram/liter. Dalam sehari mesin mampu beroperasi 8-10 jam non stop dengan kemampuan proses limbah 500 liter perhari. Electro-DE sebenarnya sudah dibuat sejak 2017 dan telah mengantongi paten.