Tahun 2018 ini, dosen Departemen Kimia FMIPA UGM yakni Prof. Karna Wijaya, telah berhasil mengembangkan hasil inovasi tentang ditiller hemat energi yang diterapkan untuk peningkatan mutu produksi minyak nilam. Reaktor ini telah dikembangkan dengan menggandeng CV. Fruitanol Energy sebagai mitra tempat uji coba distiller dan perangkat pemurnian minyak nilam sebelum diserahkan ke UMKM Surya Wulan di Gerbosari, Samigaluh Kulonprogo.
Kegiatan ini dilaksanakan melalui program Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Pemanfaatan Hasil Penelitian dan Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diselenggarakan oleh LPPM UGM. Tim pelaksana terdiri dari Prof. Karna Wijaya (Kimia) dan Nasih Widya Yuwono, S.P., M.P. (Ilmu Tanah) berkolaborasi untuk mengembangkan distiler hemat energi. Tim juga melibatkan mahasiswa kimia yaitu Farida dan Widi Kurniawati.
Untuk diketahui bahwa minyak nilam sebagai salah satu komoditi unggulan di daerah Nanggulan Kulonprogo. Minyak nilam adalah komoditi ekspor yang bernilai ekonomi tinggi, yaitu mencapai kisaran Rp.600.000,- sd Rp 1.500.000,- sehingga menarik usahawan untuk berbisnis di bidang minyak nilam. Agar dapat dipasarkan baik untuk konsumsi industri dalam negeri maupun ekspor maka minyak nilam perlu diolah lagi sehingga memenuhi persyaratan Standard Nasional Indonesia (SNI). Berbagai teknik pengolahan minyak nilam telah dikembangkan oleh peneliti namun hanya sedikit yang benar-benar memenuhi persyaratan SNI. Proses produksi minyak nilam yang dikembangkan UKM di Nanggulan ini masih menggunakan teknologi konvensional.
Melalui program Hibah TTG ini tim ini telah mendesain dan membuat suatu inovasi distiller minyak nilam. Distiler ini dilengkapi dengan heat insulator sehingga dapat mengurangi transfer panas yang keluar dan efektif digunakan untuk proses distilasi. Diklaim bahwa distiler ini mampu menghemat biaya bahan bakar hingga 35,5% dan waktu distilasi hingga 33,3% dibandingkan dengan teknologi distilasi yang biasa digunakan di UMKM. Teknologi ini juga dilengkapi dengan perangkat pemurni menggunakan adsorben komposit bentonit-CaO sehingga diperoleh minyak nilam yang memenuhi syarat mutu SNI dan telah teruji di Laboratorium Kimia Fisika dan LPPT UGM.
Dengan adanya program ini UMKM diharapkan dapat terdorong untuk berkembang menjadi lebih produktif, mandiri dan berkelanjutan serta tetap memperhatikan aspek penghematan energi. Selain itu, terjalin networking antara perguruan tinggi dan dunia usaha/UMKM lokal.