Ada 16 kampus negeri dan empat kampus swasta dalam 20 Kampus dengan Skor SINTA Tertinggi. Peringkat pertama ditempati oleh Universitas Gadjah Mada (UGM). Skor SINTA atau SINTA Score adalah salah satu indikator kinerja publikasi ilmiah di Indonesia yang digunakan oleh Kemendikbudristek. Science and Technology Index (SINTA) merupakan portal yang berisi pengukuran kinerja ilmu pengetahuan dan teknologi yang meliputi kinerja peneliti, penulis, kinerja jurnal, dan kinerja institusi Iptek dioperasikan oleh Kemendikbudristek.
Data yang diolah dari laman https://sinta.kemdikbud.go.id/ menyebutkan UGM berada di peringkat teratas 20 Kampus dengan Score SINTA Tertinggi. UGM membukukan angka 1.540.759 untuk SINTA Score 3 years dan 4.164.496 untuk SINTA Score overall.
Sebanyak 4 dari 30 besar skor Sinta UGM pada laman https://sinta.kemdikbud.go.id/affiliations/authors/384?page=1 ditempati oleh dosen dari Departemen Kimia, FMIPA. Berikut empat dosen Kimia UGM yang masuk 30 besar skor Sinta tertinggi:
- Karna Wijaya
Guru Besar dari Departemen Kimia ini menempati posisi ke-5 dengan angka Sinta score 3 years 1.384. Karna Wijaya memiliki research interest pada bidang nanomaterial, katalis, biofuel, dan makromolekul.
Paper terbarunya berjudul “Efficient conversion of used palm cooking oil into biogasoline over hydrothermally prepared sulfated mesoporous silica loaded with NiMo catalyst” yang terbit di Jurnal Results in Engineering (Q1).
- Wega Trisunaryanti
Dosen Departemen Kimia ini menempati posisi ke-8. Prof. Wega meraih Sinta score 1.129 selama 3 tahun terakhir, dengan research interest pada bidang kimia katalis.
Paper terbarunya yang terindeks Scopus berjudul “Performance of Pd and Pt noble metal impregnated on Lapindo mud-based mesoporous silica on hydrotreatment of waste cooking oil into biogasoline” yang terbit di Materials Today Sustainability (Q1). Prof. Wega juga masuk jajaran World’s Top 2 Percent Scientist 2024.
- Indriana Kartini
Guru besar di Departemen Kimia ini menempati posisi ke-23. Indriana meraih Sinta score 953, dengan bidang keilmuan pada nanomaterial for energy & coating applications.
Paper terbarunya berjudul “Phytosynthesized-Silver Nanoparticles for Functionalization of Cotton Fabric: A Systematic Literature Review” yang terbit di International Journal of Technology (Q1).
- Jumina
Guru Besar di Departemen Kimia ini berada pada posisi 24. Dia meraih Sinta score 942, dengan bidang riset Organic Synthesis, Drug Development, Supramolecular Chemistry and Renewable Energy.
Paper terbarunya berjudul “Utilization of vanillin to prepare sulfated Calix[4]resorcinarene as efficient organocatalyst for biodiesel production based on methylation of palmitic acid and oleic acid” yang terbit di Jurnal Heliyon (Q1).
Prestasi para dosen Departemen Kimia UGM tidak hanya memberikan kontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Berikut adalah beberapa kaitannya: SDGs 4: Pendidikan Berkualitas: Penelitian yang dilakukan oleh para dosen ini berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di bidang kimia. Hasil penelitian mereka dapat digunakan sebagai bahan ajar yang mutakhir dan menginspirasi generasi muda untuk berkarya di bidang ilmu pengetahuan dan SDGs 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur: Penelitian-penelitian yang dilakukan, seperti pengembangan nanomaterial, katalis, dan biofuel, berkontribusi pada inovasi dalam industri. Inovasi ini dapat meningkatkan efisiensi produksi, mengurangi dampak lingkungan, dan menciptakan produk-produk baru yang bermanfaat bagi masyarakat.
Prestasi ini merupakan bukti nyata dari kualitas penelitian yang dilakukan oleh dosen-dosen Departemen Kimia. Kami mengucapkan selamat kepada keempat dosen atas pencapaian luar biasa ini. Semoga prestasi ini dapat menginspirasi dosen dan mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan menghasilkan penelitian yang berdampak bagi masyarakat.