Link berita : https://www.mongabay.co.id/2020/04/20/tingkatkan-daya-tahan-tubuh-virgin-coconut-oil-efektif-cegah-corona/
Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, yang terletak di Samudra Hindia, tidak luput dari serangan wabah virus corona [COVID-19]. Guna meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan virus mematikan ini, warga diminta mengkonsumsi virgin coconut oil [VCO] dan madu.
“Selain itu kami juga membagikan VCO dan madu kepada belasan tenaga medis di RSUD Kepualuan Mentawai di Tuapejat di Sipora sejak Jumat [17/04/2020] lalu,” kata Diana Bagus Mardiyanto, Ketua Persit [Persatuan Isteri Tentara] Kartika Chandra Kirana Cab LXXIV Kodim 0319 Mentawai, kepada Mongabay Indonesia, Sabtu [18/04/2020]. “Semua VCO yang dibagikan hasil produksi para ibu Persit Kodim 0319. Kami mencoba membantu diri sendiri, masyarakat, dan tenaga medis. Saat ini sekitar 15 liter VCO sudah dibagikan,” katanya. Selama menghadapi wabah virus COVID-19 ini, kami selain mengajak masyarakat hidup sehat, menggunakan masker, dan menjaga jarak, seperti yang disarankan pemerintah, juga mendorong masyarakat untuk memproduksi VCO.
“Sebenarnya sudah ada masyarakat yang memproduksi VCO, tapi jumlahnya sedikit. Kami berikan pelatihan singkat dengan cara aman, bekerja sama dengan Dinas Perindustrian Kabupaten Mentawai,” katanya.
Dijelaskan Diana, Kepulauan Mentawai [Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara, Pulau Pagai Selatan] yang luasnya 601.135 hektar berpenduduk sekitar 86.131 jiwa [sekitar 64 ribu jiwa Suku Mentawai], kaya buah kelapa. Tapi saat ini, belum banyak dikembangkan menjadi produk turunan. Umumnya, hanya dijual buahnya.
“Kami juga membagikan madu hutan dari Sikabaluan di Pulau Siberut. Ukurannya sama seperti VCO yakni 200 mI,” ujarnya. Sebagai informasi, Kepulauan Mentawai kaya dengan alamnya yang masih “perawan”, terutama lautnya. Banyak turis mancanegara datang untuk berselancar. Kebudayaan Mentawai memiliki kebudayaan dari zaman neolitikum. “Kami memproduksi VCO karena memahami minyak murni ini sangat baik untuk kesehatan. Saat muncul wabah COVID-19, kami mendapatkan informasi VCO sangat baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh, penangkal serangan virus tersebut,” kata Diana.
Kepulauan Mentawai memang dikenal juga dengan satwa endemiknya. Empat di antaranya adalah jenis primata yaitu bilou atau siamang kerdil [Hylobates klosii], simakobu atau monyet ekor babi [Simias concolor], bokkoi atau beruk mentawai [Macaca pagensis], dan joja atau lutung mentawai [Presbytis potenziani].
Dikutip dari Republika, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian [Kementan] mengembangkan produk minyak sehat dari kelapa untuk menjaga daya tahan tubuh, di tengah mewabahnya COVID-19. “Penting untuk saat ini melakukan eksplorasi bahan pangan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat, khususnya saat-saat rawan sekarang. Teknologi yang telah dikembangkan Balitbangtan selama ini dapat menghasilkan produk-produk bermanfaat untuk kesehatan masyarakat,” kata Fadjry Djufry, Kepala Balitbangkan Kementan, Minggu [12/4/2020].
Filipina, merupakan negara yang sangat serius mengembangkan penggunaan VCO untuk menghadapi COVID-19. Dikutip dari Tempo, yang mengutip nutraingriddeints.com, Dr. Jaime Montoya, Direktur Eksekutif Badan Litbang Kesehatan dari Departemen Sains dan Teknologi Filipina, mengumumkan pada 7 Februari 2020, pihaknya akan mengujikan keampuhan VCO pada pasien-pasien COVID-19. Sebab VCO sudah lama dikenal punya kandungan aktif penangkal virus.
Dikutip dari LIPI, VCO kali pertama dipopulerkan oleh Dr. A.H. Bambang Setiaji, MSc, dosen Jurus Kimia Universitas Gadjah Mada [UGM]. Disebutkan bahwa VCO mengandung 93 persen asam lemak jenuh, tetapi 47-53 persen berupa minyak jenuh berantai sedang. Sifatnya tidak dapat disintesis menjadi kolesterol, tidak tertimbun dalam tubuh, mudah dicerna dan terbakar. Hasil uji laboratorium di UGM menunjukkan, zat dominan dalam VCO adalah asam laurat, mencapai 50,33 persen. Kandungan lain berupa 14,23 persen asam kaproat, 10,25 persen asam kaprat, 12,91 persen asam miristat, dan 4,92 persen asam palmitat.
Menurut Prof. Dr. Walujo Soerjodibroto MSc., Guru Besar Universitas Indonesia, asam laurat terbukti sebagai antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa. Patogen yang mampu diatasi VCO antara lain adalah bakteri Streptococcus agalactiae dan Streptococcus aerus serta beragam virus seperti herpes, sarcoma, HIV, virus leukemia, dan cytomegalovirus.
Ahli gizi sekaligus Ketua ILUNI Gizi Universitas Indonesia Seala Septiani SGz MGizi, dikutip dari Republika, menyatakan VCO pada dasarnya merupakan salah satu sumber lemak nabati yang dapat digunakan untuk melengkapi kebutuhan gizi seimbang. Zat gizi paling dominannya adalah lemak.
“Beberapa vitamin dan mineral terkandung dalam jumlah kecil di VCO,” jelasnya, Kamis [2 April 2020].Terkait upaya memperkuat sistem imun tubuh, Seala menekankan cara lebih signifikan yang dapat dilakukan masyarakat. Seperti memenuhi kebutuhan gizi melalui pola makan bergizi dan seimbang. Agar kebutuhan gizi terpenuhi baik, makan teratur tiga kali sehari. Menyantap camilan sehat bisa dilakukan satu atau dua kali sehari. Pastikan menu makanan yang dikonsumsi beragam dan seimbang. Asupan-asupan lain di luar ini, seperti VCO, sifatnya penunjang. “Boleh dikonsumsi selama tidak berlebihan dan bermanfaat untuk tubuh,” tegasnya.