JAKARTA, KOMPAS — Amonium nitrat, bahan kimia yang diduga menyebabkan ledakan masif di Beirut, Lebanon, dinilai aman apabila penyimpanannya aman. Jika terkontaminasi bahan lain, minyak misalnya, zat ini dapat menimbulkan ledakan yang dahsyat. Bahan ini juga berguna untuk pembuatan pupuk nitrogen. Pengajar Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada, Prof Mudasir, mengatakan, sebenarnya amonium nitrat adalah zat yang tidak berbahaya dan sulit meledak apabila disimpan dengan baik dan terisolasi dari zat-zat lain. Namun, apabila terkontaminasi, amonium nitrat sangat mudah terurai menghasilkan gas nitrogen oksida dan gas amonia yang dapat menghasilkan ledakan yang dahsyat.
medianews
Link berita : https://www.merdeka.com/cek-fakta/cek-fakta-motor-terbakar-karena-disemprot-disinfektan-ini-penjelasannya.html
Merdeka.com – Sebuah video saat motor terbakar ketika disemprotkan cairan disinfektan beredar di media sosial Facebook dan Instagram. Salah satunya akun Facebook Ndha yang mengunggah video tersebut pada 3 Juni 2020. Dalam video terlihat sebuah sepeda motor melintas di antara petugas. Kemudian salah satu petugas menyemprotkan disinfektan ke arah sepeda motor tersebut. Alhasil sepeda motor langsung terbakar.
Link berita : https://www.kompas.com/tren/read/2020/06/03/200200465/viral-video-motor-terbakar-karena-disemprot-disinfektan-bagaimana-bisa?
KOMPAS.com – Sebuah unggahan soal terbakarnya motor karena disemprot disinfektan viral di media sosial Instagram. Unggahan berupa video yang tidak menyebutkan lokasi tersebut di-upload oleh akun Instagram @ndorobeii, Rabu (3/6/2020). Dalam video tersebut terlihat seorang pengendara motor disemprot dengan disinfektan oleh dua orang petugas dari arah kanan dan kiri motor.
Harianjogja.com, JOGJA – Wabah virus Corona penyebab Covid-19 memberikan dampak dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk lingkungan hidup.
“Penggunaan APD standar seperti masker dan handsanitizer di masyarakat kian meningkat sebagai upaya mencegah infeksi Covid-19,” kata Dosen dan Peneliti Lingkungan FMIPA UGM, Suherman, Ph.D., saat dihubungi Rabu (27/5/2020).